LOKASI
Gedung Suara Merdeka berada di Jalan Merak 11A, Kawasan Kota Lama Semarang. Letaknya berada di ujung Jalan Merak yang ditandai dengan sebuah tugu sebagai awal Jalan Merak.
BATAS-BATAS
· Batas timur merupakan gedung milik Perusahaan Praoe Lajar, sebuah perusahaan rokok
· Batas selatan yang merupakan side-entrance adalah kawasan permukiman penduduk
· Batas barat merupakan jalan lingkungan yang menghubungkan jalan utama dan permukiman penduduk. Jalan ini digunakan sebagai jalur keluar kendaraan milik Suara Merdeka yang melalui side-entrance.
KONDISI TAPAK
Akses menuju tapak cukup mudah karena jalan utama dengan lebar + 10 meter melalui tapak. Jarak dari pusat kota, Tugu Muda, sekitar 20 menit perjalanan menggunakan mobil.
Ketinggian tanah di dalam tapak yang berada dibawah permukaan laut menyebabkan tapak akan terendam air rob jika terjadi pasang naik air laut. Terlebih kondisi KDB yang hampir 100% menyebabkan air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah. Untuk mengatasi masalah rob, telah dibangun sebuah polder dengan kolam penampungan yang berada di dekat tapak. Selain itu, perusahaan telah menaikkan ketinggian peil lantai karena air laut sering masuk hingga ke dalam ruangan.
Kondisi tanah di dalam tapak terbilang labil sehingga permukaan tanah tidak rata dan mudah rusak sehingga dapat membentuk kubangan yang menyebabkan terjadinya genangan air sehingga jalur akses masuk terganggu.
Untuk sistem drainase, terdapat sebuah selokan yang berada seberang jalan dari tapak (terletak di tepi bagian utara Jalan Merak) dengan lebar + 1,5 meter. Air selokan tidak mengalir lancar dengan warna kehitaman dan bau menyengat karena terdapat sampah di beberapa bagian selokan.
FISIK BANGUNAN
Gedung Suara Merdeka merupakan bangunan yang dirancang dan dibangun pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dengan aliran arsitektur indisch. Fasad gedung ini masih terawat tanpa perubahan dari bentuk aslinya. Terdapat beberapa perubahan pada bangunan berupa penaikan peil lantai setinggi 50 cm untuk mengatasi masalah rob yang sering melanda kawasan ini. Selain peninggian peil lantai, terdapat penambahan pagar besi pada bagian depan bangunan untuk menambah tingkat keamanan gedung.
Denah lantai atas gedung Suara Merdeka
EKSTERIOR
Berdasarkan jumlah lantai yang dimiliki, gedung Suara Merdeka dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni gedung bagian depan dan gedung bagian belakang. Perletakan gedung bagian depan memanjang dari timur ke barat dengan fasad bangunan menghadap ke arah utara (ke arah Jalan Merak). Fasad ini merupakan main-entrance untuk memasuki gedung. Sedangkan gedung bagian belakang memanjang dari utara ke selatan dengan side-entrance yang terletak di bagian belakang gedung dan dihubungkan oleh jalan permukiman.
· Fasade Gedung bagian depan merupakan bangunan dua lantai. Arah hadapnya sesuai dengan kebutuhan bangunan yang berada di kondisi iklim tropis, yakni memanjang dari timur ke barat dengan perletakan jendela berada di sisi utara sehingga sinar matahari tidak terlalu banyak masuk dibanding jika perletakan jendela berada pada sisi timur dan barat.
Gedung bagian depan berupa bangunan setangkup dengan fasad tunggal dan memiliki sembilan trafe. Bentuk atap berupa atap perisai.
Pada lantai dasar maupun lantai atas memiliki serambi dengan lebar sekitar 1,5 meter. Pada lantai satu, serambi dinaungi oleh atap datar yang sekaligus berfungsi sebagai lantai balkon lantai dua. Serambi ini diperkuat oleh deretan kolom segi empat.
Kolom lantai dasar
Serambi / balkon lantai atas tidak dinaungi apapun (tidak terdapat tritisan). Terdapat cornice yang cukup sederhana. Bukaan pada entrance berupa lubang pada dinding yang bagian atasnya berbentuk setengah lingkaran. Pada bagian atas lubang ini dihiasi dengan motif lantai.
Bukaan pada lantai atas
· Lantai
Lantai pada bagian teras depan pada awal mulanya menggunakan bahan terasso sebagai finishing. Setelah peil lantai ditinggikan, lantai menggunakan plesteran semen dengan acian.
Lantai pada teras lantai dasar
· Atap
Bentuk atap berupa atap perisai dengan penutup atap menggunakan genteng tanah liat berwarna coklat muda. Gedung ini tidak memiliki tritisan untuk melindungi bangunan dari tempias air hujan.
Penutup atap
Pintu pada lantai dasar berupa lubang pada dinding yang bagian atasnya berbentuk setengah lingkaran. Pada bagian atas lubang ini dihiasi dengan motif lantai.
Bukaan lantai dasar yang diberi pengaman pintu besi
Jendela pada lantai satu berbentuk persegi panjang dengan panel berupa krepyak (dua daun jendela). Untuk jendela lantai atas berupa jendela kaca biasa dilindungi dengan awning yang terletak pada bagian atas jendela, yang merupakan elemen tambahan dari bangunan agar jendela tidak terkena tempias air hujan dan mengurangi sinar matahari yang masuk melalui jendela.
Jendela pada lantai atas
* * * * * * * * *
* * * * * * * * *
Berdasarkan produk tugas PELESTARIAN ARSITEKTUR
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Anggota tim:
Aviady Susetyo
Bayu Bramantya
Dunga Ayusthi Vembrika
Junito Perdana Giri Dos Santos
Muhammad Nurdita
Septia Faril Lukman
Syarifah Rieta N.
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Anggota tim:
Aviady Susetyo
Bayu Bramantya
Dunga Ayusthi Vembrika
Junito Perdana Giri Dos Santos
Muhammad Nurdita
Septia Faril Lukman
Syarifah Rieta N.
Artikel terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar