Rumah Jengki di Jalan Mugas I-2, Semarang |
Rumah gaya jengki berbeda dengan arsitektur bergaya kolonial, dan bahkan sangat lain dengan arsitektur tradisional yang ada di Indonesia. Sebagai karya arsitektur, rumah bergaya jengki dapat dikategorikan sebagai arsitektur modern khas Indonesia. Mulai tumbuh pada tahun 1950-an ketika arsitek-arsitek Belanda dipulangkan ke negerinya. Hampir semua kota-kota besar di Indonesia memiliki karya arsitektur jenis ini.
Menurut morfologi atau pembentukan kata, istilah “jengki” kemungkinan berasal dari kata “Yankee”, yaitu sebutan untuk orang-orang New England yang tinggal di Amerika Serikat bagian utara. Penamaan jengki juga dihubungkan dengan model busana celana jengki yang marak pada saat perkembangan langgam arsitektur tersebut.
Latar Belakang Rumah Jengki
Arsitektur jengki di Indonesia hadir karena munculnya para arsitek pribumi yang notabene adalah tukang ahli bangunan sebagai pendamping (bawahan) para arsitek Belanda. Para ahli bangunan pribumi ini kebanyakan hanya merupakan lulusan dari pendidikan menengah bangunan sehingga belum memiliki ilmu tentang arsitektur dengan matang.
Perkembangan arsitekur jengki dimulai ketika terjadi pergolakan kondisi politik di masa 1950 hingga 1960-an. Pada masa itu, banyak arsitek Belanda yang pulang ke negaranya sehingga di Indonesia hanya tersisa para ahli bangunan dan beberapa sarjana arsitek Indonesia yang belum berpengalaman.
Setelah lama dijajah Belanda, muncul keinginan dari para ahli bangunan tersebut untuk ’membebaskan diri’ dari segala sesuatu yang berbau kolonialisme, termasuk bangunan bergaya arsitektur kolonial. Keinginan yang kuat ini terkendala karena tidak adanya ahli yang bisa meneruskan pembangunan di bidang konstruksi. Pemerintah Indonesia kemudian memanfaatkan siapa saja yang dirasa mampu bekerja dibidang konstruksi meskipun kebanyakan dari mereka hanyalah lulusan Sekolah Teknik Menegah (STM) yang pernah menjadi bawahan arsitek Belanda.
Dengan semangat kemerdekaan, mereka berusaha menciptakan sebuah ciri arsitektur yang berbeda dengan gaya arsitektur kolonial meskipun kemampuan arsitektural yang mereka miliki terbatas. Akhirnya mereka hanya mampu mengembangkan ciri arsitektur pada penonjolan sisi dekoratifnya saja, bukan pada fungsi dan tata ruang ataupun gubahan massa bangunan. Sedangkan sistem tata ruang yang terbentuk masih terpengaruh ciri arsitektur kolonial.
Ciri-Ciri Rumah Jengki
Secara umum, ciri-ciri dari rumah bergaya jengki dapat digambarkan sebagai berikut :
- Menggunakan konsep bentuk perlawanan dan kebebasan terhadap kubisme dan geometrik dari arsitektur kolonial. Bentuk ini diduga hendak menjiwai rasa kemerdekaan terhadap penjajahan Belanda. Hasilnya adalah gaya bebas yang didominasi oleh garis miring untuk tiang, dinding, dan bentuk-bentuk bebas lainnya seperti lengkung dan kubah yang dihindari oleh arsitektur modern.
Balkon pada rumah jengki |
- Menggunakan bentuk atap pelana seperti rumah kampung dengan kemiringan lebih landai dibanding atap rumah kolonial. Terdapat patahan pada bubungan dengan satu sisi lebih rendah agar tercipta celah (perbedaan ketinggian) untuk ventilasi atap. Material atap yang digunakan adalah genteng beton, sirap dan beton pres dengan warna coklat, merah, dan putih. Atap bentuk ini di Kalimantan disebut “anjing menyalak”.
Bentuk atap rumah jengki |
- Tembok gewel (gevel) yang timbul oleh atap pelana diberi imbuhan beragam motif, umumnya bentuk kotak dan belah ketupat (wajik).
- Separuh sisi tembok depan lebih maju dari sisi separuh lainnya yang diikuti oleh atap yang menjorok ke depan tidak rata pula.
- Dinding umumnya dihias beragam motif buatan dari material alam. Ada dinding yang diisi dengan kerawang (rooster) dan ada pula yang ditutup dengan batu alam berbentuk teratur (kotak-kotak) yang disusun tak teratur. Upaya ini memberikan suasana riang guna melawan bentuk serius yang membosankan dan terkendali dari arsitektur modern. Adapula dinding yang difinishing menggunakan cat putih.
Tekstur dinding rumah jengki |
- Terdapat banyak bukaan berupa jendela kaca, kusen berbahan kayu atau alumunium dengan variasi warna kusen putih, hitam dan coklat. Pada pinggiran jendela, terdapat bordes tebal dari beton.
Border pada jendela |
- Penggunaan penutup sosoran atau kanopi untuk teras depan, biasanya bebahan beton bergelombang. Bentuk ini merupakan perlawanan terhadap garis lurus datar yang biasa dipakai.
Tiang besi |
- Elemen tiang penyangga kanopi biasanya sedikit miring.
- Finishing warna kontras, meriah dan pastel. Pada kayu dan perabot banyak menggunakan proses pelitur yang berwarna-warni, terkadang diselingi warna gelap.
* * * * * * * * *
Untuk mengunjungi beberapa rumah jengki yang masih ada, klik beberapa alamat di bawah ini:
Alamat Rumah Jengki di Pekalongan
Alamat Rumah Jengki di Semarang
* * * * * * * * *
Berdasarkan produk tugas mata kuliah "Pelestarian Arsitektur" Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Tim Penyusun Tugas:
Aviady Susetyo
Dunga Ayusthi Vembrika
Junito Perdana G.D.S.
M. Nurdita
Septia Faril Lukman
hmmm..masih ada ga ya rumah bergaya jengky jaman skarang..oke banget tuh
BalasHapusMampir malem kaaq
BalasHapusmodel rmhx bgs skli kaaq
ngiler banget ngeliat pic di atas... pe ga bisa tdur mikirinnya. xixixi.... pengeeeeeeennnnnnnnnn ^______^
BalasHapuskang sambas tea: masih ada kog..itu foto yang saya ambil pada tahun 2009..sampai sekarang rumah itu masih berdiri..
BalasHapuslokasinya di jalan mugas, .. semarang. Selain di Mugas masih banyak rumah dengan gaya arsitektur jengki..
selain di semarang,di kota lain juga masih banyak rumah gengan gaya arsitektur jengki ...
lusi: iya,saya juga suka desainnya,tapi ternyata banyak juga kekurangannya
indri: masa' sampai segitunya??heho
makasih infonya ya...
BalasHapustetapi apakah rumah jengki itu hanya dapat ditemui di sekitar jalan raya dengan persebaran tidak merata? dan hanya sebatas style dengan interior yg sama dgn rumah rakyat/kolonial? terima kasih
persebaran rumah bergaya jengki seperti persebaran rumah dengan tipe lain..ada beberapa rumah jengki yang dapat ditemui di sekitar jalan raya dengan letak yang tidak merata.
BalasHapusNamun, ada juga beberapa kompleks perumahan yang tipe semua rumahnya bergaya jengki. Sebagai contoh di Semarang adalah kompleks perumahan TNI di daerah Srondol dan daerah Jangli.Sepanjang jalan, kita akan dapat melihat rumah bergaya jengki berjejer dengan rapi dan khas.
rumah bergaya jengki memiliki pola tata ruang yang tidak berbeda dengan rumah tipe lain. Perbedaan yang ada adalah berupa eksplorasi detail bentuk pada ekterior maupun interior, semisal bentuk jendela, atap, tiang penyangga, kanopi.
Hal ini dikarenakan tingkat kreatifitas ahli bangunan pada masa pengembangan gaya jengki sangat terbatas. Ilmu mereka hanya pada struktur, sehingga untuk membuat pola tata ruang yang baru belum sanggup mereka lakukan. Akhirnya, kreatifitas yang mereka tuangkan hanya sampai pada bentukan detail bangunan.
tahun 1999 saya+temen2 udh bikin penelitian arsitektur jengki di medan utk tugas seminar. sempat jumpa sama salah 1 orang "arsitek"nya yg masih hidup.untuk di medan kami temukan bahwa rumah2 jengki pada waktu itu dimiliki oleh para kaum pedagang yg menjadi "orang kaya baru" pada saat itu. Dan menurut kami arsitektur jengki merupakan arsitektur post modern nya indonesia.
BalasHapusiya, saya sependapat dengan saudara Ikhwanza, yakni bahwa langgam arsitektur jengki dapat dimasukkan dalam langgam arsitektur post-modern.
BalasHapusHarus ada kajian dan promosi lebih lanjut agar langgam ini dapat dikenal dan diakui dunia.
Saat ini, langgam jengki jadi populer lagi digunakan untuk perumahan baru yang sedang dibangun.
Semoga Indonesia tidak kalah bersaing dalam dunia arsitektur.
Trims ilmunya...di saat saya akan merenovasi atap tanpa banyak biaya...ternyata ini solusi-nya... (atap yang lama masih menggunakan 4 soko)....
BalasHapusWuiihhh...
BalasHapussangat elegan ya sob,, gayax memang sederhana tpi sngat elegan saya sangat suka dgn tempat yg di atasx itu sob... nuat mandangin langit malam dan matahari pgi seru tuh...
sob download autocat dmna ya..
saya sedang membuat rumah dua lantai di tembalang semarang dengan model jengki yang mengadaptasi gambar2 diatas, thx;)
BalasHapustapi bingung untuk pilihan model meubelaire dan panel2 pintu, serta colouring yang bisa disesuaikan dengan kondisi era saat ini
artikelnya mantap menjelaskan arsitektur jengki di saat sedang mencari isnpirasi untuk desain. trims!
BalasHapusoke banget artikelnya bang,, nanti kpn2 aku sarankan sm tmn2 arsitek aku yang di UNTAD
BalasHapussemoga Anda semua mendapat inspirasi dari berbagai model rumah jengki..
BalasHapusselamat berimajinasi..
Trimakasih infonya sangat membantu.. boleh tau daftar pustakanya masbro??
BalasHapustolong bantuannya dgn sangat, nuwun..
mail : aditharachman@gmail.com
Masih ada kog.. foto-foto rumah jengki saya ambil pada tahun 2009, sampai sekarang saya cek, rumah-rumah tersebut masih berdiri dan dihuni
BalasHapusMari saya desainkan satu untuk kamu..
BalasHapusPersebaran rumah bergaya jengki seperti persebaran rumah dengan tipe lain.. Ada beberapa rumah jengki yang dapat ditemui di sekitar jalan raya dengan letak yang tidak merata. Namun, ada juga beberapa kompleks perumahan yang tipe semua rumahnya bergaya jengki. Sebagai contoh, di Semarang ada kompleks perumahan TNI di daerah Srondol dan daerah Jangli. Sepanjang jalan, kita akan dapat melihat rumah bergaya jengki berjejer dengan rapi dan khas.
BalasHapusRumah bergaya jengki memiliki pola tata ruang yang tidak berbeda dengan rumah tipe lain. Perbedaan yang ada adalah berupa eksplorasi detail bentuk pada eksterior maupun interior; semisal bentuk jendela, atap, tiang penyangga, kanopi. Hal ini dikarenakan tingkat kreatifitas ahli bangunan pada masa pengembangan gaya jengki sangat terbatas. Ilmu mereka hanya pada struktur, sehingga untuk membuat pola tata ruang yang baru belum sanggup mereka lakukan. Akhirnya, kreatifitas yang mereka tuangkan hanya sampai pada bentukan detail bangunan.
Iya, saya sependapat dengan saudara Ikhwanza, yakni bahwa langgam arsitektur jengki dapat dimasukkan dalam langgam arsitektur post-modern.
BalasHapusHarus ada kajian dan promosi lebih lanjut agar langgam ini dapat dikenal dan diakui dunia. Saat ini, langgam jengki jadi populer lagi digunakan untuk perumahan baru yang sedang dibangun.< Semoga Indonesia tidak kalah bersaing dalam dunia arsitektur.
Silakan diterapkan di desain yang Anda buat..
BalasHapusSaya buka dulu papernya..
BalasHapusgaya desain yang sangat abadi... awal ide desain minimalis...
BalasHapusatap seperti itu kalau di sunda disebut "badak heuay..." ini saya terapkan di setiap desain-desain saya... termasuk rumah yang sekarang saya tempati.. sukses om Faril... tks atas artikel ini...
BalasHapusBoleh minta foto desain Anda? Saya harap Anda bisa berbagi model desain dengan kami agar pengetahuan kami bertambah..
BalasHapusTrims