Kamis, 16 September 2010

Bambu Sebagai Tulangan Dinding


Bambu merupakan salah satu komoditas utama di Indonesia, yang biasanya digunakan bahan untuk ornamen, kerajinan tangan, dan juga mebel. Namun, dengan penerapan rekayasa – rekayasa ilmiah, bambu dapat berfungsi sebagai bahan dasar dan utama dalam mendirikan sebuah bangunan. 

Spesifikasi bambu
1. Mempunyai daya lentur yang tinggi 
2. Tahan panas dan tidak mudah terbakar 
3. Mempunyai ukuran yang berbeda – beda sehingga mampu disesuaikan dengan kebutuhan 
4. Tumbuh cepat, sehingga tidak mengganggu ekosistem lingkungan 
5. Tidak mengandung racun, karena langsung diambil dari alam 

Pengolahan Bambu
Sebelum digunakan sebagai bahan bangunan (khususnya untuk nbahan dasar konstruktif atau structural) bambu sebelumya direndam dalam cairan kimia (campuran antara air dan formalin) selama 14 hari sebagai cara untuk mengawetkan dan membuat bambu anti serangga dan juga tahan lama.kemudian bambu dikeringkan di suhu yang cukup tinggi yaitu >350 C untuk menghilangakan efek racun yang mungkin terdapat pada cairan kimia tersebut. 
Bambu dapat dikatakan hemat energi karena waktu serta biaya pemasangan (penerapan di lapangan) yang relatif murah dan singkat dibanding dinding dengan bahan dasar beton bertulang. Selain itu ketersediaan bambu di indonesia cukup melimpah dan ramah lingkungan karena dapat di daur ulang, dan perawatannya relatif mudah.

Penerapan bambu sebagai dinding
Bambu biasa kita lihat sebagai ornament yang ditempelkan pada dinding, dan biasa digunakan sebagi dinding dengan menggunakan ikatan – ikatan pada ujung – ujungnya. Namun kali ini yang akan dibahas adalah bambu sebagai pengganti dinding beton melalui sebuah teknologi rekayasa 

Pemasangan dinding bambu
1. Antara kolom dengan kolom diberi tulangan – tulangan besi seperti biasa 
2. Masukkan bambu dengan diameter 10mm – 12mm kedalam tulangan tersebut 
3. Kemudian tulangan tersebut di cor beton 
4. Dapat ditambahkan anyaman bambu terlebih dahulu di dalam cor - coran 
5. Diplester / di aci sesuai keinginan atau diekspose begitu saja

Kajian penerapan bambu pada dinding
Penggunaan bambu maupun anyaman bambu (gedhek) cukup familiar bagi kita, bisa digunakan untuk dinding dalam maupun luar. Biasanya untuk anyaman bambu digunakan bambu bagian kulitnya, sebab ia cukup kuat terhadap cuaca, dan teksturnya bagus (licin dan mengkilap). Dengan kelenturan yang dimiliki bambu maka dinding rumah akan lebih tahan terhadap gaya – gaya horizontal seperti angin, gempa, dan gaya – gaya horizontal lainnya. Dengan adanya bambu didalam cor – coran beton, maka volume beton yang digunakan akan berkurang dan menghemat biaya dan jumlah semen yang digunakan. Racun yang mungin terdapat di dalam semen dapat terhalangi oleh adanya anyaman bambu. 
Bambu mampu mengendalikan suhu lebih baik dibandingkan dengan beton leh karena itu penggunaan bambu tanpa beton dapat lebih mengoptimalkan suhu didalam ruangan namun tidak memiliki kekuatan sekuat bambu beton. 

Kelebihan penerapan bambu pada dinding
· Mampu menstabilkan suhu 
· Meredam suara / kebisingan 
· Tidak mengandung racun 
· Mengurangi konsumsi semen 
· Mampu menahan getaran gempa dengan baik 
· Menahan kerusakan (retak rambut) pada dinding 

Kekurangan penerapan bambu pada dinding
· Bambu mempunyai ukuran yang tidak sama persis, sehingga kemungkinan kekuatan di satu titik dan titik lainnya berbeda 
· Dalam pengolahannya (sebelum diaplikasikan) butuh waktu yang lama 
· Tidak mampu menahan beban vertical dengan baik

*  *  *  *  *  *  *  *  *

Berdasarkan produk tugas mata kuliah SEMINAR
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Tim Penyusun:
Adiyasa Zidky Siswantoro
Alpraditia Malik
Nugroho Hari Respati
Septia Faril Lukman

15 komentar:

  1. Manatb nih bambu. Hemat, ramah lingkungan.

    Salam.

    BalasHapus
  2. juga tersedia banyak di Indonesia...daripada ngimpor material lain, sebaiknya memanfaatkan produk dalam negeri..

    ada sekolah di Bali bernama "Green School" yang semua materialnya menggunakan bahan bambu, artikel tentang sekolah tersebut sedang saya susun sebelum diterbitkan.

    BalasHapus
  3. Rumah model ini sangat tepat diaplikasikan di Indonesia. Karena negri ini terletak diantara 2 lempeng bumi sehingga mudah terjadi (rawan) gempa.
    BTW, Encode = menterjemahkan kode HTML/javasript
    sehingga blogspot tidak mengeksekusinya. Sedangkan Decode = sebaliknya.
    Contoh : (di blog saya)
    Kalo kita memposting kode HTML/javascrip Bendera Palestine secara langsung, posting yg muncul adalah gambar (image) Bendera Palestine, padahal yg kita mau adalah kode HTML/javascrip yang ada di-postingan. Caranya kita harus menterjemahkan kode tsb dengan bantuan Centricle.com. Mudah2an jelas...

    BalasHapus
  4. terimakasih atas penjelasan tentang encode dan decode..sangat membantu..
    Saya sedang menulis link banner blog,,tetapi selalu gagal..Yang muncul adalah gambar,bukan kode html..

    BalasHapus
  5. Setuju sob, hanya saja apa iya tahan bakar? kalo masih utuh mungkin. Tapi kalo sudah jadi sesek (anyaman) cepat sekali terbakar sob...

    BalasHapus
  6. Muza elbanaf:
    artikel ini membahas bambu sebagai tulangan dinding, bukan sebagai sesek (anyanman) seprti yang Anda maksud.
    jadi, jika terjadi kebakaran, bambu di dalam dinding akan terlindung oleh lapisan semen di luarnya..

    Semoga artikel ini bermanfaat..

    BalasHapus
  7. nice info:)

    apakah ada penjelasan mengenai perbedaan kenyamanan termal pada dinding anyaman bambu dan anyaman bambu yg diplaster?

    BalasHapus
  8. Bagaimana bandingan kekuatan cor-coran yang menggunakan besi behel dengan cor coran yang menggunkan bambu/reng bambu?

    BalasHapus
  9. Di artikel ini kami membahas tentang anyaman bambu yang digunakan sebagai bahan pengisi dinding,bukan pengisi kolom cor.. Jadi,Anda bertanya di luar konteks pembahasan.
    Tapi,kami tetap akan mencoba menjawabya..
    Tentu saja dari segi kekuatan,kolom cor dengan tulangan besi di dalamnya akan lebih kuat dibanding yang menggunakan tulangan bambu. Tapi dengan tulangan bambu sudah cukup kuat untuk menopang bangunan satu lantai dan mampu menhemat biaya. Saya ingatkan sekali lagi,untuk bangunan berlantai satu. Jika untuk bangunan berlantai banyak,kolom dengan tulangan bambu tidak cukup kuat untuk menahan beban bangunan.

    BalasHapus
  10. Dapatkah saya mendapatkan lebih banyak informasi tentang bambu sebagai bahan pengisi dinding ini? Dimana saya bisa mencarinya?

    BalasHapus
  11. Untuk lebih lengkapnya ada beberapa majalah dan buku di Perpustakaan di kampus Jurusan Arsitektur Undip, termasuk juga laporan seminar yang telah kami buat.

    BalasHapus
  12. Pemanfaatan bambu sebagai bahan utama bangunan, sangat potensial untuk dimasyarakatkan... sudah dimulai oleh nenek-moyang sejak zaman dahulu, tugas generasi sekarang harus lebih kreatif. Jika rumah berdinding gedek/bilik telah berhasil dikreasikan oleh para generasi masa lalu..
    Apa kreasi Anda sebagai generasi yang lahir di era modern?

    BalasHapus
  13. penggunaan bambu sebagai penghias sudah umum, tetapi sebagai tulangan kolom pengganti besi dilakukan dalam jumlah sedikit, belum sebanyak penggunaan tulangan besi.. Hal ini dikarenakan masih dalam proses penelitian. Semoga hasil penelitian akan berhasil baik sehingga ada bahan alternatif pengganti besi sebagai tulangan cor..

    Jika di China, ada pengembangan teknologi press bambu sebagai material pembuat jembatan, kolom, balok, dll. Bahkan, diklaim bahwa bahan bambu press jauh lebih kuat dibanding penggunaan cor tulangan besi..

    BalasHapus
  14. artikel ini membahas bambu sebagai tulangan dinding, bukan sebagai sesek (anyanman) seprti yang Anda maksud.
    jadi, jika terjadi kebakaran, bambu di dalam dinding akan terlindung oleh lapisan semen di luarnya..

    Semoga artikel ini bermanfaat..

    BalasHapus
  15. juga tersedia banyak di Indonesia...daripada ngimpor material lain, sebaiknya memanfaatkan produk dalam negeri..

    ada sekolah di Bali bernama "Green School" yang semua materialnya menggunakan bahan bambu, artikel tentang sekolah tersebut sedang saya susun sebelum diterbitkan.

    BalasHapus