Kantor Suara Merdeka Group memiliki tiga kantor utama di Kota Semarang, salah satu diantaranya berada di Jalan Merak, Kawasan Kota Lama Semarang. Di kantor inilah perusahaan Suara Merdeka Group mulai merintis usaha dalam bidang teknologi informasi berupa surat kabar.
Pada awal berdirinya (pada masa akhir pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia), gedung ini merupakan kantor surat kabar Het Noorden milik pemerintah Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka, gedung ini dinasionalisasi oleh pemerintahan presiden Soekarno (ketika terjadi ketegangan antara pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Belanda terkait masalah Irian Barat). Setelah dinasionalisasi, gedung ini digunakan sebagai markas militer (kodim) tentara Indonesia.
Pada tanggal 11 Februari 1950, bangunan ini dibeli dan mulai difungsikan sebagai kantor pusat oleh harian Suara Merdeka. Sedangkan untuk percetakan surat kabar, Suara Merdeka masih menumpang pada kantor harian berbahasa Belanda, De Locomotief, yang berada di Jalan Kepodang (sekarang bangunan kantor De Locomotief digunakan sebagai kantor Bank Mandiri cabang Kepodang). Beberapa tahun kemudian, Suara Merdeka menempati gedung ini lengkap dengan percetakannya sendiri (Percetakan Semarang). Sebagian ruang di gedung ini digunakan sebagai ruang tata usaha, ekspedisi, gudang kertas, dan percetakan. Sedangkan redaksi hanya menempati sebagian dari bangunan utama yang letaknya tidak jauh dari ruang percetakan.
Kantor redaksi Suara Merdeka menempati ruang di lantai dasar, sedangkan lantai atas digunakan sebagai kantor sebuah kontraktor bangunan, P.T. Dentraco Dawuh Engineering and Trading Coy. Akan tetapi, pada tahun 1996-an perusahaan kontraktor tersebut berhenti mengontrak di gedung Suara Merdeka karena mengalami kebangkrutan. Hingga saat ini, ruang di lantai atas tidak ditempati lagi.
Setelah Suara Merdeka mengalami perkembangan (menjadi Suara Merdeka Group dan memiliki beberapa anak perusahaan) serta memiliki beberapa kantor utama di Semarang, maka gedung ini dijadikan sebagai kantor PT. Masscom Graphy, yakni perusahaan percetakan milik Suara Merdeka Group. Sedangkan kantor redaksi Suara Merdeka dipindah ke Jalan Pandanaran, Semarang.
Saat ini, gedung ini digunakan sebagai kantor redaksi beberapa surat kabar anakan dari Harian Suara Merdeka, yaitu Majalah Otospeed, Cempaka, Tabloid Olga, dan Harian Sore Wawasan. Sedangkan kantor percetakan PT. Masscom Graphy dipindah ke kantor yang berada di Jalan kaligawe, Semarang. Selain digunakan sebagai kantor redaksi beberapa surat kabar tersebut, gedung ini juga digunakan sebagai bengkel reparasi kendaraan milik Suara Merdeka Group.
Artikel terkait:
Berdasarkan produk tugas mata kuliah PELESTARIAN ARSITEKTUR
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Tim Penyusun:Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Aviady Susetyo
Bayu Bramantya
Dunga Ayusthi Vembrika
Junito Perdana Giri Dos Santos
Muhammad Nurdita
Septia Faril Lukman
Syarifah Rieta N.
Sumber:
Machmud, Amir, dkk.1999. 50 Tahun Suara Merdeka Meniti Waktu Menembus Zaman. Semarang: Yayasan Karyawan Suara Merdeka
Sumalyo, Yulianto.1993. Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Yuliati, Dewi, dkk.2000. Melacak Jejak Pers Jawa Tengah. Semarang: PT. Suara Merdeka Group
www.astudio.id.or.id
http://puslit.petra.ac.id/journals/request.php?PublishedID=ARS04320206
http://puslit.petra.ac.id/journals/request.php?PublishedID=ARS05330104
www.suaramerdeka.com/harian/0402/12/nas12
www.semarang.go.id/cms/pemerintahan/dinas/pariwisata/kota_lama/mascom.htm
www.semarang.go.id/cms/pemerintahan/dinas/pariwisata/gedung/masscomgraphy.php
Tidak ada komentar:
Posting Komentar