Minggu, 30 Januari 2011

Malioboro Sebagai Sumber Inspirasi


Suatu setting ruang dapat menjadi sumber inspirasi bagi pelaku ruang yang berinteraksi di dalamnya. Inspirasi yang diperoleh para pelaku ruang dapat bersumber dari objek-objek fisik yang ada, maupun dari aktifitas-aktifitas yang terjadi di dalam setting ruang tersebut.
*  *  *  *  *  *  *
Kawasan Malioboro yang mempunyai ciri khas tersendiri yang berbeda dengan tempat-tempat lainnya di Jogjakarta merupakan sumber inspirasi untuk para pelaku ruang. Setiap jengkal dari kawasan tersebut memiliki arti yang mendalam bagi orang – orang yang berada di kawasan tersebut. Dari alun – alun utara sampai ke ujung tugu pal putih, malioboro terbentang bersama segala aktifitas yang menjadi sumber inspirasi bagi para pelakunya. Apalagi jika di malam hari, di depan benteng Vrederburg dan kantor pos besar berbagai orang dari segala kalangan berkumpul bersama, entah dari kalangan klub – klub motor, bikers, sepeda ontel, sampai pengamen jalanan.
“…..Nggak ada tempat selain Malioboro buat cari inspirasi. Jujur kalau aku, karena bukan orang sini ya… mungkin nggak hanya di Malioboro. Tapi di Jogja tu uda banyak kenangan. Jadi pengalaman-pengalaman juga dari orang-orang Kalimantan, Sumatra, kayanya sayang banget kalau meninggaklkan Jogja. Jadi orang-orang kalau sudah ke sini pengen ke sini lagi. Jadi mungkin punya ciri khas tersendiri dari kota ini. Jadi tu sulit untuk meninggalkan Jogja. Jogja tu kesannya rame tapi tenang. Gang-gang yang sempit itu juga masih banyak. Banyak kejutan di Jogja. Rame tapi juga nggak padat kaya jakarta. Di sini orang-orangnya santai gitu….” (Dian, mahasiswi Pendidikan Tata Rias UNY, Jogjakarta)
Di koridor jalan malioboro sendiri, aktivitas dan semangat para pedagang memberikan inspirasi kepada para pengunjung di kawasan Malioboro, semangat menjajakan barang dagangan tanpa kenal rasa bosan setiap harinya. Merupakan sebuah pengalaman yang dapat dijadikan pembelajaran berharga bagi para pelaku ruang.
“......aktivitasnya itu lho, setiap hari pedagangnya itu nggak bosen-bosen entah kita tertarik atau tidak atau cuma liat-liat aja, mereka tidak bosan untuk menawarkan barang dagangannya dan itu yang membuat saya merasa unik…….”(Dora, Pelajar, Salatiga).
Kawasan Malioboro yang menjadi sumber inspirasi bagi pelaku ruangnya (i) karena kawasan Malioboro yang mempunyai cirri khas tersendiri yang menimbulakan kesan-kesan bagi para pelaku ruang yang kemudian menjadi inspirasi bagi mereka; (ii) karena semangat para pedagang dalam menjajakan dagangan tanpa kenal bosan.

*  *  *  *  *  *  *  *  *
Disusun berdasarkan mata kuliah PERILAKU DALAM ARSITEKTUR
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Tim Penyusun:
Dhimas Bagus Putranto
Lillahi Asyrotul Akhiroh
Mia Hijriah
Nindya Kirana Putri
Novia Mahmuda

4 komentar:

  1. saya juga hobi main di sini nih . . .



    salam.

    BalasHapus

  2. sepertinya menarik sekali malioboro ya. saya jadi ingin survei kesana dan merasakan suasananya.. 
    kalau boleh saran, coba anda pergi terlusuri koridor sukawati, gianyar, bali. itu akan menjadi kenangan yang indah.
    salam arsitektur.

    BalasHapus
  3. iya, saya pernah di koridor Sukawati, tapi sayangnya hanya sebentar saja. Jadi, kurang bisa menikmati suasananya.. Hanya merasakan padatnya pengunjung..

    BalasHapus
  4. Ayo, kapan-kapan maen bareng ke Malioboro..

    Wa'alaikum salam

    BalasHapus